Minggu, 08 Agustus 2010

Amerika Pasarkan Mobil Listrik, Kita Kapan?

Amerika Serikat sudah menerapkan mobil listrik dan dipastikan akan memasarkannya tahun 2012 nanti. Bagaimana dengan negara kita? Teknologi mobil listrik di Indonesia belum beranjak dari pembuatan prototipe mobil listrik.

Untuk produksi mobil listrik, nanti dulu. Rencana itu sepertinya masih dalam angan-angan. Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang membuat prototipe mobil listrik pun seperti jalan di tempat.
Kita akan tertinggal dengan Negara-negara lain, salah satunya Amerika Serikat dalam hal penerapan dan pemasaran mobil listrik. Ketertinggalan teknologi mobil listrik kita sudah di depan mata. Karena produsen mobil bermarkas di Auburn Hills, Michigan, Chrysler, sudah memamerkan Fiat 500EV di acara Detroit Auto Show.

Fiat 500EV memiliki tiga sistem utama mesin yang menggunakan baterai lithium-ion, modul daya listrik tinggi powertrain EV dan sebuah unit kontrol untuk mengatur aliran daya secara keseluruhan.

Pemerintah AS memang serius mendukung teknologi mobil listrik dalam negerinya. Setidaknya hal itu dibuktikan dengan pemberian dana sekitar 48 juta dolar AS dari Departemen Energi AS. Seperti dikutip tempointeraktif.com dana sebesar itu sengaja diberikan pada produsen mobil listrik untuk membangun 140 Ram plug-in hibrida.

Semula mobil akan memasarkan Ram hibrida ke pasaran, namun belum bisa dilakukan karena kesulitan penjualan bahan bakarnya. New Fiat 500 Electric Mobil produk AS dianggap lebih ramah lingkungan, bersih, tenang.

Keuntungan menggunakan mobil listrik lainnya adalah, pengemudi akan mengeluarkan biaya bahan bakar lebih murah. Hal itu dijamin, karena mobil listrik AS menerapkan Teknologi PHEV yang meningkatkan efisiensi bahan bakar 65 persen hingga 20 mil listrik.

”Aliansi dengan Fiat menggabungkan pengetahuan teknik Grup Chrysler dengan platform baru dan 500EV Fiat adalah sebuah contoh luar biasa dari upaya kami,” kata Scott Kunselman, Senior Vice President Engineering-Chrysler Group LLC.

”Fiat 500 memiliki platform kecil, ringan dan sempurna untuk mengintegrasikan teknologi kendaraan listrik,” lanjut Scott.
Belum Produksi
Lalu, sampai di mana teknologi mobil listrik yang dikembangkan LIPI? Tak jauh tertinggal sebenarnya.

Karena LIPI sebenarnya sudah memiliki mobil hibrida. Mobil listrik LIPI memiliki kecepatan maksimal 70 kilometer per jam. Sepesifikasinya, berupa mesin mobil 160 cc yang dibangkitkan dengan baterai SLA Deep Cycle berkekuatan 72 volt/220 Ah, kontroler 72 volt/550 Ah, dan generator I-Phase AC 2.2 kVA.
Hanya saja, untuk tahapan produksi LIPI sendiri belum bisa menjaminnya kapan bisa dilakukan.

Selain LIPI, di Indonesia, teknologi mobil listrik juga pernah dikembangkan mahasiswa ITS Surabaya. Mobil listrik karya mahasiswa ITS ini mengandalkan bahan baker dari tenaga surya atau matahari.

Prinsip kerjanya, energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda. Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energi (energy storage) umumnya digunakan aki atau baterai. Sayangnya, lagi-lagi itu baru tahap pembuatan, untuk produksi massal, kita semua masih menanti-nanti (Muhaimin)

http://harianjoglosemar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar